Postingan

SUSAHNYA MEMBERI KETELADANAN

Memberi nasehat dengan lisan kepada orang lain sangatlah mudah. Orang tua memberi nasehat kepada anaknya untuk rajin belajar, Guru mengajarkan kepada murid-muridnya untuk disiplin, Polisi memberikan pembinaan kepada masyarakat untuk tertib berlalu lintas, Ustadz mengajarkan kepada santri-santinya untuk rajin beribadah dan lain sebagainya. Yang demikian sangat mudah dilakukan, bahkan untuk orang yang bukan ahlinya sekalipun. Memberi keteladanan untuk berbuat baik itulah yang sungguh sangat sulit. Sebagai orang tua sudahkah memberi contoh belajar??? Sebagai Guru sudahkah pantas menjadi teladan untuk disiplin??? Sebagai polisi lalu lintas sudahkah tertib berlalu lintas? selalu memakai helm dan membawa surat-surat kendaraan dan SIM? mentaati rambu-rambu lalu lintas??? Sebagai ustadz, seberapa banyak perintah Tuhan yang sudah dilaksankan? seberapa banyak larangan agama yang masih saja dilanggar dengan berbagai alasan??? Ternyata menjadi teladan(baca: contoh) itu mema

Dunia Arsip (2)

ARSIP: FROM PROBLEM TO SOLUTION   PENDAHULUAN Pengertian arsip menurut Undang-Undang Nomor 43 tahun 2009 tentang Kearsipaan adalah “ rekaman kegiatan atau peritiwa dalam berbagai bentuk dan media sesuai dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang di buat dan diterima oleh lembaga negara, pemerintah daerah, lembaga pendidikan, perusahaan, organisasi politik, organisasi kemsyarakatan, dan perorangan dalam pelaksanaan kehidupan   bermsyarakat berbangsa, dan bernegara.” Dari pengertian di atas dapat dipahami bahwa penciptaan arsip meliputi informasi yang “dibuat” dan “diterima” oleh suatu organisasi. Pembuatan dan penerimaan arsip tersebut hanyalah sebuah dampak dari adanya kegiatan atau peristiwa yang terjadi yang melibatkan peran organisasi tersebut. Oleh karenanya volume arsip kebanyakan berbanding lurus dengan banyaknya   transaksi dari kegiatan yang dilakukan. Pertumbuhan arsip tidak bisa diprediksi sebelumnya. Semakin banyak transaksi kegia

Dunia Arsip (1)

DIARY ADALAH ARSIP “ Dear diary.. .”, Mungkin kita masih ingat dengan kalimat tersebut, yang begitu popular di kalangan remaja pada jamannya. Bagi seseorang yang melewati masa remaja sebelum teknologi multimedia berkembang seperti era sekarang ini dimana orang lebih banyak menuliskan apa yang dialami dan dipikirkan melalui fasilitas di dunia maya seperti media social atau weblog atau yang lainnya, sedikit saya ingin mengajak untuk bernostalgia mengenang bagaimana kita selalu menuliskan apa yang kita lakukan atau suasana hati kita pada sebuah buku catatan harian, sekaligus menguak manfaat yang didapat dari aktivitas menulis di buku harian atau yang dalam baha Inggris dikenal dengan istilah diary. Mungkin yang terbayang dalam benak kita ketika mendengar istilah diary akan tertuju pada masalah asmara di kalangan remaja karena biasanya yang rajin menulis diary mereka yang sedang dirundung asmara yang penuh dinamika, kadang sedih kadang gembira. Konon menurut beberapa survey ya

MANEMBAH

MANEMBAH dening: Putra Panengah tan ana gurit rinakit apa maneh kidung kang sinandung sepi... nyenyet... anyep... njejet... tumetesing waspa pinangka pralampita kaduwung mring carita kang kababar dening dina kang kalakon banjur... sujudo marang Gusti kang tansah tinarbuka kabeh apura taubat mring ALLAH Rabb Kang Maha Kawasa kanthi manembah kang sakwetah

PANDUAN DAKWAH

Kandungan Strategi Dakwah Posted on 22 Januari 2009 by UMMATie Strategi ini berupa usaha besar-besaran dalam menjalankan ‘dakwah yang benar dengan cara yang benar.’ Ini adalah sebagai konsekuensi dari keyakinan bahwa sumber problematika ummat adalah dominasi Jalesat (kejahilan, kelengahan, dan kesesatan) atas kehidupan ummat. 1. Yang dimaksud dengan ‘dakwah yang benar’ adalah dakwah yang kandungannya sebagai berikut: a. Ilmu yang benar Yaitu ilmu sirotulmustaqim , jejak Rasulullah dan para sahabatnya, manhaj ahlussunnah wal jama’ah yang asli. Manhaj robbani yang benar-benar sunnah dan tidak tercemarkan oleh campur tangan kotor dari manusia. b. Mau’izhoh Nasihat-nasihat dan pengingatan-pengingatan yang terus menerus. “Serulah (manusia) kepada jalan Rabb-mu dengan hikmah dan mau’izhoh (nasihat yang baik) dan bantahlah mereka dengan cara yang baik …” (QS. An Nahl: 125) c. Tarbiyah Penanaman prinsip-prinsip dan pemahaman-pemahaman Islam secara men-d