SUSAHNYA MEMBERI KETELADANAN
Memberi nasehat dengan lisan kepada orang lain sangatlah mudah. Orang
tua memberi nasehat kepada anaknya untuk rajin belajar, Guru mengajarkan
kepada murid-muridnya untuk disiplin, Polisi memberikan pembinaan
kepada masyarakat untuk tertib berlalu lintas, Ustadz mengajarkan kepada
santri-santinya untuk rajin beribadah dan lain sebagainya. Yang
demikian sangat mudah dilakukan, bahkan untuk orang yang bukan ahlinya
sekalipun.
Memberi keteladanan untuk berbuat baik itulah yang sungguh sangat sulit. Sebagai orang tua sudahkah memberi contoh belajar??? Sebagai Guru sudahkah pantas menjadi teladan untuk disiplin??? Sebagai polisi lalu lintas sudahkah tertib berlalu lintas? selalu memakai helm dan membawa surat-surat kendaraan dan SIM? mentaati rambu-rambu lalu lintas??? Sebagai ustadz, seberapa banyak perintah Tuhan yang sudah dilaksankan? seberapa banyak larangan agama yang masih saja dilanggar dengan berbagai alasan???
Ternyata menjadi teladan(baca: contoh) itu memang sangat-sangat sulit... buktinya:
Hampir tiap hari kulihat orang dewasa yang seringkali menerobos traffic light yang sedang menyala merah di perempatan Sumur Semanu...
Mentang-mentang pos polisi yang penuh corat-coret aksi vandalisme yang ada di perempatan itu tak perpenghuni karena pak polantas entah bertugas dimana... mereka gak memperhatikan lagi lampu merah yang lengkap dengan penghitung waktu mundur, terus aja aaahhh.... seolah mereka membatin kalian "yang berhenti karena lampu merah kan cuma PENAKUT"
Apalagi kalau sedang hari pasaran Kliwon ditambah truk-truk pengangkut hewan ternak juga ikut-ikutan menambah semrawutnya suasana di perempatan Bangjo Sumur Semanu itu...
Sedemikian parahkah kesabaran kita? yang untuk sekedar menunggu lampu merah menyala selama 60 detik aja sudah gak sabar lagi???
Ayolah!!! Bapak-Bapak Yang Terhormat... Ibu-Ibu yang tersayang... Saudara-Saudara yang katanya berpendidikan... Anak-anak/adik-adik kita butuh contoh yang baik, mari kita berusaha memberikan kepada mereka keteladanan kepada mereka...
*kupersembahkan untuk mereka yang sering menerobos lampu merah di Perempatan Bangjo Sumur Semanu Gunungkidul...
Memberi keteladanan untuk berbuat baik itulah yang sungguh sangat sulit. Sebagai orang tua sudahkah memberi contoh belajar??? Sebagai Guru sudahkah pantas menjadi teladan untuk disiplin??? Sebagai polisi lalu lintas sudahkah tertib berlalu lintas? selalu memakai helm dan membawa surat-surat kendaraan dan SIM? mentaati rambu-rambu lalu lintas??? Sebagai ustadz, seberapa banyak perintah Tuhan yang sudah dilaksankan? seberapa banyak larangan agama yang masih saja dilanggar dengan berbagai alasan???
Ternyata menjadi teladan(baca: contoh) itu memang sangat-sangat sulit... buktinya:
Hampir tiap hari kulihat orang dewasa yang seringkali menerobos traffic light yang sedang menyala merah di perempatan Sumur Semanu...
Mentang-mentang pos polisi yang penuh corat-coret aksi vandalisme yang ada di perempatan itu tak perpenghuni karena pak polantas entah bertugas dimana... mereka gak memperhatikan lagi lampu merah yang lengkap dengan penghitung waktu mundur, terus aja aaahhh.... seolah mereka membatin kalian "yang berhenti karena lampu merah kan cuma PENAKUT"
Apalagi kalau sedang hari pasaran Kliwon ditambah truk-truk pengangkut hewan ternak juga ikut-ikutan menambah semrawutnya suasana di perempatan Bangjo Sumur Semanu itu...
Sedemikian parahkah kesabaran kita? yang untuk sekedar menunggu lampu merah menyala selama 60 detik aja sudah gak sabar lagi???
Ayolah!!! Bapak-Bapak Yang Terhormat... Ibu-Ibu yang tersayang... Saudara-Saudara yang katanya berpendidikan... Anak-anak/adik-adik kita butuh contoh yang baik, mari kita berusaha memberikan kepada mereka keteladanan kepada mereka...
*kupersembahkan untuk mereka yang sering menerobos lampu merah di Perempatan Bangjo Sumur Semanu Gunungkidul...
Komentar
Posting Komentar